0274 - 773 558
skb_kulonprogo@yahoo.com
Jl. Ki Josuto, Wates, Kulon Progo, D.I.Yogyakarta 55651
blog-img
08/05/2023

Mencari Ilmu adalah Kesenangan tetapi Sekolah adalah Beban

Pengelola | Pendidikan

Menurut disertasi berjudul Academic Stress and Working Memory in Elementary School Students, stres berlebihan akibat kegiatan akademik dapat memengaruhi tumbuh kembang dan daya ingat anak usia sekolah dasar. Stres karena tugas sekolah juga bikin anak mudah cemas.

Riset lain yang dilakukan Stanford University, Amerika Serikat, menemukan bahwa siswa berprestasi yang terlalu banyak mengerjakan PR cenderung stres, merasa terasing dari kehidupan sosial, dan kesehatan fisiknya terganggu.

Indonesia dan negara lain memiliki perbedaan yang mencolok dalam sistem pembelajaran yang diterapkan. Seperti halnya dalam menetapkan pendidikan usia dini. Di mana pendidikan ini sangatlah baik untuk melatih perkembangan motorik anak. Namun, di Indonesia lebih menekankan kepada belajar membaca, menulis, dan berhitung untuk anak usia dini. Sedangkan di luar negeri, pendidikan usia dini lebih menekankan kepada bermain dan berinteraksi untuk mengeksplorasi lingkungannya.

Beban mata pelajaran yang harus diikuti siswa juga sangat banyak, bisa 17 mata pelajaran untuk SMA, tetapi tidak membawa pengaruh apa-apa pada pengetahuan, cara berpikir, dan perilaku siswa. Kemudian dari sisi waktu belajar, di mana waktu belajar di Indonesia sangatlah padat dalam waktu yang lama.

Diketahui bersama, bahwa siang hari mayoritas pelajar Indonesia menghabiskan waktunya untuk belajar. Sedangkan di luar negeri, pelajar hanya melakukan belajar di kelas sekitar 30 – 40% saja dan selebihnya dihabiskan untuk bermain dan berinteraksi dengan teman-temannya. Lalu untuk tugas yang diberikan guru, inilah yang sangat membedakan Indonesia dengan negara lain.

Sebagian besar negara di luar Indonesia tidak memberikan tugas atau pekerjaan rumah. Namun di Indonesia, hampir setiap sekolah akan selalu memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah. Tujuannya baik yakni untuk menambah pengetahuan pelajar, namun hal ini justru bisa membuat mereka bosan dan tertekan.

Sistem pendidikan di Indonesia juga memiliki kemiripan dengan negara lain, seperti Selandia Baru. Di mana Selandia Baru menerapkan sistem pendidikan dari jenjang usia dini, menengah, sampai ke pendidikan tinggi. Sistem pendidikan yang diterapkan oleh Selandia Baru ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan pelajar dalam berorientasi.

Setiap negara tentunya memiliki sistem pendidikan yang berbeda-beda, di mana menurutnya paling cocok untuk diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia pastinya juga berbeda dengan sistem pendidikan yang diterapkan di negara lain. Namun, tidak menutup kemungkinan ada sistem pendidikan Indonesia memiliki kesamaan dengan beberapa negara lain.

1. Finlandia

Finlandia merupakan negara dengan kualitas pendidikan terbaik di dunia. Negara yang terletak di Eropa Utara ini nggak membebankan siswanya, maksudnya para guru-guru di Finlandia jarang banget kasih PR ke siswa-siswanya, apalagi UN. cara belajar di Finlandia itu 45 menit belajar dan 15 menit istirahat. Evaluasi mutu pendidikannya dipercayakan kepada guru-gurunya.
Karena itu negara Finlandia berkewajiban melatih guru-gurunya agar bisa melaksanakan evaluasi yang berkualitas. Jadi, dari evaluasi tersebut siswanya bisa mendapatkan nilai tinggi tanpa stres, karena para guru tahu bahwa setiap siswa memiliki potensinya masing-masing. Di Finlandia profesi guru juga merupakan profesi yang terhormat, bahkan profesi dokter berada di bawah peringkat profesi guru.

2. Amerika Serikat

Negara yang terdiri dari banyak negara bagian ini ternyata nggak pernah menyelenggarakan ujian negara secara nasional. Biarpun ada yang namanya ujian yang diselenggarakan oleh masing-masing negara bagiannya, tapi nggak semua sekolah diwajibkan untuk ikut ujian negara bagian. Tiap negara bagian juga punya materi ujiannya masing-masing.

Sekolah-sekolah di Amerika tetap boleh menyelenggarakan ujian sendiri dan menentukan kelulusan siswanya sendiri. Selain itu, para siswa yang lulus, baik lulusan yang diselenggarakan oleh sekolahnya sendiri atau siswa lulusan ujian yang diselenggarakan negara bagian, diperbolehkan untuk ikut ujian masuk ke universitas, asalkan memenuhi persyaratan dan lulus tes masuk.

3. Jerman

Salah satu negara maju ini terkenal dengan pemikiran kreatifnya dan merupakan negara dengan ekonomi terbesar di Eropa. Jerman juga nggak menjalankan Ujian Nasional pada sistem pendidikannya. Mereka benar-benar mendorong bidang pendidikannya dengan serius. Negara ini memiliki fasilitas pendidikan yang memadai, menyiapkan guru-guru yang profesional, menyediakan media pembelajaran yang banyak, dan memberikan evaluasi terus menerus. Banyak siswa Jerman yang nggak cuma cerdas tapi juga punya tingkah dan perilaku yang baik.

4. Kanada

Kanada juga nggak punya yang namanya Ujian Nasional karena dianggap nggak bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di negaranya. Di Kanada terdapat penjaminan mutu pendidikan yang kontrolnya sangat kuat. Lembaga penjamin mutu ini benar-benar bekerja secara ketat mulai dari pendidikan dasar hingga menengah. Perguruan tinggi di negara ini juga nggak sulit lagi untuk menerima siswa dari berbagai asal sekolah. Karena standar sekolah di sana udah sesuai dengan standar perguruan tinggi yang akan dimasuki setiap lulusan sekolah.

5. Australia

Di Australia, Ujian Nasional nggak dilaksanakan sama sekali, bahkan negara ini nggak mengenal yang namanya Ujian Nasional, tapi lebih mengenalnya dengan sebutan ujian State. Ujian ini bukan penentu lulus atau tidaknya para siswa, namun untuk menentukan ke mana siswa tersebut akan melanjutkan pendidikannya. Berapapun nilai yang didapatkan oleh para siswa dari ujian tersebut tetap dinyatakan lulus. Sekalipun siswa tersebut mendapatkan nilai 0, dia akan tetap dinyatakan lulus. Tapi kelulusannya pun tanpa guna juga, karena siswa yang mendapat nilai 0 tersebut akan kesulitan untuk melanjutkan pendidikannya.

6. Jepang

Jepang juga nggak memberlakukan ujian secara nasional. Seluruh sekolah yang ada di Jepang mengadakan sendiri penilaian akhir untuk setiap siswanya dengan pengawasan dewan pendidikan kota. Sekolah-sekolah di Jepang mengadakan ujian masuk sendiri baik bagi sekolah nasional maupun sekolah swasta. Setiap institusi mengeluarkan ijazah yang disebut dengan Sertifikat Pendidikan Menengah Atas sebagai salah satu syarat untuk masuk ke perguruan tinggi.

7. Korea Selatan

Sistem pendidikan di Korea Selatan mirip-mirip dengan sistem pendidikan yang ada di Jepang. Nggak ada yang namanya Ujian Nasional yang harus diikuti oleh siswanya. Para pelajar di Korea Selatan lulus sekolah setelah menyelesaikan masa belajarnya di sekolah. Meski begitu, setiap sekolah diperbolehkan menerapkan jenis ujian yang berbeda. Ujian yang sesungguhnya bagi pelajar Korea Selatan terletak pada ujian seleksi masuk universitas.

Bagikan Ke:

Populer